Friday, January 15, 2010

Puisi Kecewa - Tidak Pernah Hadir Cinta Di Hatimu

Dalam senyuman manis di wajah mu
Ku temukan penawar keresahan
Merawat luka dan calar di kalbu.
Bersama kejernihan renungan matamu
Ku rasai kebahagiaan yang menyapa hati nurani
Mengelus segenap untaian kekosongan jiwa
Menghembus lalu kabus kelabu yang meliputi denai kehidupan.
Pada setiap ungkapan dari bibirmu
Ku perolehi kekuatan merencana hari depan
Semangat jitu bagai terpahat di genggaman.
Segunung harapan tersergam megah melangit
Selautan impian terbentang luas tanpa tepian
Terasa diselubungi warna warna cinta
Aku terawang di kemuncak rasa kebahagiaan.
Sebenarnya aku tersalah penilaian
Senyuman hanya pengiring tawa
Renungan cuma pandangan mata
Ungkapan hanya penyambung bicara
Tiada yang tersirat bersamanya
Jauh dari rasa melunak jiwa
Harapan dan impian hanyalah logamaya.
Dalam segenap rasa kecewa aku terlonta-lonta mencari arah
Payahnya untukku berpaut dari goyah di telapak kaki
Aku rebah dan bangun dalam kesendirianku
Mengumpul semula kekuatan dari nurani
Luka dan pedih amat menyiksa rohani dan jasmaniku.
Di mana perhentian lorong yang berduri
Bilakah kan ku temui
Istana bahagia yang ku damba umpama pulau di dasar lautan.
Betapa aku lemah dan pasrah
Melepas lerai sekelumit harapan dari genggaman.
Namun dengan segenap rasa kesedaran
Ini bukan salahmu
Kau hadir bersama kehalusan budi menyantuni seorang teman
Rakan bicara sewaktu berada
Dan menghulur tangan seperlunya
Kau datang dan pergi seperti lumrahnya
Tanpa perjanjian.
Jua dengan segenap rasa keakuran
Aku menyulam fitrah kehidupan duniawi
Setiap insan punya cerita derita dan bahagianya
Ceritaku nyata antara yang berbeda
Dalam melagukan puisi kecewa.
Perjalananku telahpun terlalu panjang
Sedang penghujung masih amat jauh
Haruskah aku berhenti mengharap
Wajarkah aku berhenti menanti
Saat fitrah kehidupanku dilengkapi.
Yang pasti aku masih di sini
Begini....


Nukilan,
Mercy Dewy
16 Januari 2010
Buat teman-teman seperantauan.

No comments:

Post a Comment

Anda suka atau tak suka puisi-puisi? Sila beri komen